30 Agustus 2020

Katakan Kebenaran dan Jujurlah. Walau itu Berat!!!

 


Ibunda Syekh Abdul Qadir Al-Jailani bernama Fatimah, berpesan saat anaknya mau berangkat ke Bagdad untuk menimba ilmu. "Berlaku jujurlah dan jangan berbohong selamanya. Wahai anakku, ini merupakan wasiat terakhir ibu karena setelah mendapatkan wasiat ini maka kamu tidak akan pernah melihat ibu lagi kecuali nanti kelak di yaumil qiyamah dan di dalam surga Allah Subhanahu Wata”ala,” pesan ibunya.

Syekh Abdul Qadir pergi bersama rombongan pedagang menuju Bagdad. Ketika melintasi suatu tempat bernama Hamdan, tiba-tiba enam puluh orang perampok pengendara kuda menghampiri lalu merampas seluruh harta rombongan kafilah. Perampok ini dipimpin oleh Qais bin Malik.

Saat Syekh Abdul Qadir ditanya salah satu perampok, "Hai anak muda, engkau memiliki hartakah?" Syekh menjawab, "Saya memiliki uang 200 dinar yang kusimpan di bawah ketiak". Mendengar jawaban tadi, perampok tersebut tertawa dan menyuruh Syekh pergi. 

Sampai akhirnya bertemu dengan Qais bin Malik, pemimpin perampok. Qais juga bertanya hal yang sama dan Syekh menjawab dengan jujur. Berbeda dengan perampok lain, Qais mempercayai perkataan Abdul Qadir dan menemukan uang sebanyak 200 dinar dibawah ketiaknya. Qais yang terkenal bengis malah bertanya, kepada Syekh Abdul Qadir menjawab dengan jujur, padahal kejujuran membuat dia kehilangan hartanya.

"Ibuku berwasiat kepadaku agar bersikap jujur dalam bertingkah laku dan berbicara walau dalam keadaan apa pun." Jawab Abdul Qadir.

Qais bin Malik pun tertegun mendengar jawaban Syekh Abdul Qadir dan tiba-tiba merasa malu dengan pekerjaannya dan ia bertaubat didepan Abdul Qadir dan menyerahkan uangnya kembali.

#rumahkisah #parentingislami #parentingislam


1 komentar:

  1. The player might double the original bet and obtain only one extra card on any two-card complete. Downtown and off-Strip casinos started to emulate Reno casinos and implemented the rule for 카지노 사이트 the vendor to hit any “soft” hand of 17. This choice increased the typical complete of the dealer’s arms, which increased the game’s mathematical advantage (by zero.2 percent).

    BalasHapus